Minggu, 04 Juli 2010

GERAKAN DAKWAH MELALUI PENDEKATAN SOSIAL

Oleh : Salahudin, S.IP


Sebuah keniscayaan ketika umat islam menginginkan terwujudnya konsep dan sistem pemerintahan yang baik dan berdasarkan pada konsep syariat islam. Betapa tidak, hal itu merupakan kewajiban umat muslim di seluruh penjuru dunia dengan diperkuatkan oleh konsep normatif Al- qur’an dan Al- hadist. Namun hal ini sedikit banyak orang yang menganggap tujuan umat muslim sangat tidak realistis, karena memang dunia ini bukan hanya orang islam yang melakoninya tapi banyak umat yang non- muslim.

Anggapan diatas dapat memberikan makna tersendiri bagi umat muslim untuk membangkitkan semangat berjuang pantang mundur demi tegaknya konsep islam diseluruh negara- negara yang ada di dunia ini. Imam Asyahid Al- Bana mengatakan tidak sempurna iman seorang muslim ketika tidak masuk pada rana- rana politik. Artinya umat muslim diwajibkan untuk berjuang dalam menegakkan syariat islam dimanapun konstitusi berada. Generasi muslim sebagai panji politik islam dapat memberikan warna baru dalam melakukan perjuangan atau pergerakan. Warna baru yang dimaksud adalah semangat yang berkobar diatas idealisme yang dituangkan dalam jiwa pribadi- pribadi muslim.

Sebagai tujuan awal idealisme seorang muslim adalah menginginkan tegaknya daulah islamiyah disetiap negara yang didalamnya terdapat infra struktur dan supra struktur yang islami. Komponen- komponen infrastruktur yang islamiah adalah terdapatnya masyarakat yang memiliki sikap dan prilaku islamiah atau yang dinamakan masyarakat madani yang memiliki prinsip ketaatan pada pemimpin. Sedangkan komponen suprastuktur adalah terdapatnya pemerintahan yang memiliki prinsip fiqh siyasah diantaranya prinsip keadilan, musyawarah, perdamaian, persamaan, kesejahteraan, menjaga amanah kedaulatan hukum, perlindungan HAM, , hubungan internasional. Diantara prinsip itu terdapat darah islamiyah yang mengalir.

Dunia islam tidak akan terwujud ketika generasi muslim sebagai penggerak utama tidak melakukan gerakan siyasi dalam tatanan lembaga negara, karena dengan siyasi umat muslim akan mentuangkan konsep dan strategi untuk mencapai kemenangan dakwah. Kemenangan dakwah akan di anggap suci ketika melalui strategi politik yang memiliki kualitas islamiyah yang tinggi. Politik islamiyah yang tinggi terdapat tiga karakteristik diantaranya; pertama, melihat tindakan politik sebagai amanah, kedua, melihat tindakan politik dengan penuh rasa pertanggung jawaban dan yang ketiga, melihat tindakan politik sebagai ikatan persaudaraan.

Bicara masalah kemenangan dakwah tidak terlepas dari masalah kebangkitan ideologi. Dan kebangkitan ideologi tidak terlepas dari masalah ketinggian berfikir. Untuk memahami secara komprehensif tentang kebangkitan ideologi. Terlebih dahulu kita melihat apa yang terkandung dalam ideologi. Dalam ideologi terdapat dua elemen vital diantaranya pemikiran dan metode. Pemikiran adalah inti dari ideologi dan metode adalah cara merealisasikan pemikiran. Jadi untuk mencapai kemenangan kita harus menetapkan strategi metode siyasi bagaimana untuk merealisasikan pemikiran dalam mencapai kemenangan.

Metode untuk merealisasikan pemikiran kita harus memiliki sikap ketinggian berfikir yang ditandai dengan pendalaman berfikir dan penyeluruan berfikir. Dalam artian sikap dan prilaku seorang muslim dalam berdakwah siyasi harus totalitas atau kaffah dalam dunia dakwah yang di batasi oleh kotak syariat islam. Satu hal lagi yang mejadi tolak ukur kemenangan dakwah adalah paradigma muslim dalam memahami dakwah. Pendekatan umat muslim dalam memahami dakwah sebagai konsep sosialis umat adalah salah satu tanda keberhasilan umat muslim dalam mencapai kemenangan dakwah. Banyak kalangan umat muslim yang menganggap dakwah adalah “candu” yang hanya ciputat dalam pemahaman normatif. Paradigma ini akan menghambat jalan dakwah.

Dakwah bukan candu yang menghambat daya kreasi umat muslim dalam “bergaul”. Umat muslim dianggap sebagai satu- kesatuan mahluk sosial yang saling berinteraksi dan membutuhkan spritual,dan rohaniah. Jadi umat muslim dalam berdakwah jangan sampai meninggalkan “rumput- rumput kering”. Maksudnya, orang yang mempunyai pemahaman yang kurang dalam beragama harus kita memberikan pemahaman dengan melalui pendekatan sosial.

Generasi mudah dalam berdakwah harus menjauhi konsep “elitis” dan mendekati konsep normatif sosialis. Karena sesungguhnya ladan dakwah adalah orang- orang yang membutuhkan pelayanan pemahaman yang komprehensif. Bukan sebaliknya yang menjadi ladan dakwa seorang da’i adalah orang- orang “da’i” dan kaum- kaum intelektual “agamanis”. Dan jadikan lawan sebagai sahabat dan saudara kita guna mengantarkan pemahaman kepada agama islam yang baik dan syari’I’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar